Resesi Amerika Bikin Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Dekati 79 Dolar AS per Barel

Harga minyak dunia yang diperdagangkan di pasar global selama 24 jam terakhir terpantau mengalami lonjakan harga yang tajam pada penutupan pasar, Kamis (8/8/2024). Melansir data Reuters, harga kontrak berjangka minyak Brent saat ini telah naik 23 sen atau 0,3 persen ke level 78,56 dolar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga menguat 0,4 persen ke level 75,52 dolar AS per barrel.

Harga ini melonjak tajam, mengingat sebelumnya Brent sempat merosot ke level terendah sejak awal Januari sementara WTI menyentuh level terendah sejak Februari. Adapun lonjakan harga minyak pada perdagangan pekan ini terjadi buntut kekhawatiran investor tentang potensi resesi di AS. Kondisi ini makin diperparah dengan meningkat pengangguran AS menyentuh 4,3 persen pada Juli, melampaui ekspektasi dan naik dibanding posisi Juni di 4,1 persen, melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2021.

Media AS Ulas 6 Skenario Serangan AS Terhadap Iran jika Berani Menyerang Israel Serambinews.com Iran: Pangkalan Militer AS di Teluk Persia dan Irak akan Dihancurkan jika Dukung Serangan Israel Serambinews.com Begini Cara Bikin Kulit Wajah Glowing Tanpa Skincare Ala dr Zaidul Akbar Serambinews.com

Buntut melonjaknya angka pengangguran, Goldman Sach Group memprediksi resesi di AS selama kuartal tahun ini probabilitasnya meningkat tajam menjadi 25 persen dari awalnya 15 persen. Alhasil pasar berspekulasi bahwa Bank Sentral The FED nantinya akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, November dan Desember. Selain bayang bayang resesi harga minyak melonjak karena dipengaruhi ancaman risiko pasokan akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pasca pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan melakukan serangan mematikan ke wilayah Israel secara langsung, guna membalaskan kematian Haniyeh yang tewas dibom mata mata Israel.

Belum jelas kapan serangan akan dilakukan, namun Badan intelijen Barat menyebut rencana Iran menggempur Israel diprediksi akan dilakukan bertepatan dengan salah satu hari besar Yahudi yakni peringatan Tisha B'Av yang jatuh pada tanggal 12 13 Agustus 2024. Apabila ketegangan ini terus terjadi dalam jangka waktu panjang, ada kemungkinan harga minyak dunia akan kembali melonjak ke kisaran 80 dolar AS per barel. "Harga minyak sebagian besar telah mengabaikan risiko (geopolitik) untuk saat ini, mungkin melihat jalur sempit dari konflik ke gangguan minyak fisik yang sebenarnya. Namun, salah perhitungan berpotensi menyebabkan eskalasi dan penularan yang tidak terduga di seluruh wilayah," ujar analisis Citi Research.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *