Ford Berambisi Mengejar Tesla dalam Produksi Kendaraan Listrik

Sejumlah produsen otomotif berlomba untuk menjadi yang terbanyak memproduksi kendaraan listrik. Ford, produsen mobil terbesar kedua di Amerika Serikat setelah General Motors, berharap menjadi produsen kendaraan listrik terbesar kedua di dunia dalam dua tahun ke depan.

“Kami berharap menjadi produsen kendaraan listrik terbesar kedua di dunia dalam dua tahun dengan kapasitas produksi tahunan hampir 600 ribu unit,” kata seorang eksekutir perusahaan seperti dilaporkan Reuters, 3 Desember 2021.

Chief operating officer Ford Amerika Utara, Lisa Drake, menyampaikan bahwa optimisme Ford berasal dari meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik baru mereka, pikap Ford F-150 Lightning, dengan pemesanan ritel mendekati 200.000 unit.

Reuters melaporkan pada hari Rabu bahwa Ford kemungkinan akan bersaing dengan Stellantis untuk posisi ketiga dalam hal produksi kendaraan listrik pada tahun 2025. Mereka masih berada di belakang Tesla dan Grup Volkswagen, berdasarkan data perkiraan produksi yang disediakan oleh Solusi AutoForecast.

Berbicara pada konferensi investor, Drake mengatakan Ford sedang bekerja untuk mengintegrasikan lebih banyak komponen kendaraan listrik secara vertikal, termasuk elektronika daya dan e-drive.

“Kami sudah lama tidak menggunakan ‘integrasi vertikal’ di industri ini,” kata Drake, tetapi “Anda akan lebih sering mendengarnya” saat Ford dan produsen mobil lainnya beralih dari pembakaran internal ke kendaraan listrik.

Dia mengatakan Ford bekerja dengan lima pemasok baterai global untuk memproduksi dan membantu mengembangkan sel baterai kendaraan listrik masa depan. Ford ingin membangun kapasitas produksi 240 gigawatt-jam secara global pada tahun 2030. Pemasok tersebut termasuk SK On, LG Energy Solution, CATL, BYD, dan Panasonic.

Ford berharap dapat mengurangi biaya sel baterai kendaraan menjadi US$80 per kilowatt-jam (setara Rp 1,1 juta) “jauh sebelum akhir dekade ini,” kata Drake.

Produsen mobil sedang melihat komponen sel kimia yang berbeda sebagai bahan baku pembuatan baterai, termasuk fosfat besi lithium bebas kobalt, dan baterai struktural (cell to pack) untuk membantu mengurangi biaya.

Ford dan BMW bekerja sama dengan startup Solid Power yang berbasis di Colorado untuk mengembangkan baterai solid state, yang menurut Drake harus dikomersialkan “jauh sebelum akhir dekade ini.”

REUTERS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *