Formula Perawatan Kulit Tim ITB Juara Pertama Lomba Kosmetik Herbal

Tim mahasiswi Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat formula perawatan kulit herbal untuk mengatasi masalah jerawat pada wajah. Racikannya meraih juara pertama pada kategori lomba Herbal Cosmetic Competition 2021 baru-baru ini. Produknya akan dikembangkan untuk sasaran konsumen anak muda.

Formula kosmetik herbal itu itu disiapkan Chelzsya Athaayaa Nurman, Rahmaditha Maharani, dan Shafanisa Fadhila Andika. Mereka mengirimkannya ke panitia lomba pada pertengahan 2021 dan pengumuman juaranya pada November lalu. Lomba itu gelaran Badan Eksekutif Mahasiswa Farmasi Universitas Sanata Dharma yang bertajuk Science Competition (SICON) 2021.

Trio mahasiswi program studi Sains dan Teknologi Farmasi ITB angkatan 2019 itu menamakan produknya Blissque, berupa serum gel dalam botol kecil ukuran 20 mililiter. “Itu serum mikroemulsi untuk kulit berjerawat,” kata Chelzsya kepada Tempo, Sabtu, 25 Desember 2021.

Kandungan kosmetik herbal itu yang bernilai jual adalah minyak tamanu dan Sunset in Jeju Oil yang dicampur dengan bahan lain seperti rose water, dan peppermint oil. Proses pembuatannya, kata Chelzsya, berlangsung di sebuah pabrik di Depok milik pamannya. “Dibantu ngebuatnya tapi formulanya dari kita,” ujar Chelzsya. Selain itu mereka berpatungan untuk membiayai kepesertaan lomba.

Gagasan kosmetik herbal itu berasal dari masalah jerawat pada remaja. Selain itu pada masa pandemi Covid-19, muncul keluhan jerawat dari sebagian pemakai masker penutup hidung dan mulut untuk mencegah penularan yang dikenal dengan istilah maskne, gabungan dari kata mask dan acne.

Setelah itu tim mencari literatur tanaman apa saja yang berpotensi menjadi solusi, namun masih jarang dipakai. “Atau kombinasinya juga belum ada, dan bentuk sediaan yang mudah dan enak dipakai untuk kulit berjerawat,” kata Chelzsya.

Bentuk krim dicoret sebagai alternatif karena dinilai lengket dan kurang nyaman dipakai untuk kulit berjerawat. “Fungsinya lebih untuk mencegah jerawat dan merawat kulit, bukan mengobati karena ini kan kosmetik, bukan obat untuk menyembuhkan,” ujar dia. Khasiat bahan herbal yang dipakai seperti efek anti bakteri, anti inflamasi, menghaluskan dan mencerahkan kulit.

Pembuatan formula kosmetik herbal itu dari awal sampai berwujud produk menjadi pengalaman baru dan pertama mereka. Selama kuliah, kata Chelzsya, biasanya mereka praktik dengan formula yang telah disiapkan. “Kalau pun diminta cari sendiri, nggak langsung bikin sendiri juga,” ujarnya.

Sementara ini untuk keperluan lomba, tim telah melakukan uji stabilitas formula. Rencananya selain untuk ajuan skripsi nantinya, mereka akan mengembangkan karya itu menjadi produk pasar. “Akan dilanjutkan uji-ujinya siapa tahu bisa dijual ke masyarakat,” kata Chelzsya. Beberapa tes yang harus dilakukan seperti uji klinis untuk keamanan pemakaian dan uji efektivitas antibakterinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *