Maria Callas, Penyanyi Opera Paling Berpengaruh pada Abad 20

Maria Callas merupakan penyanyi opera paling berpengaruh selama abad 20. Penyanyi bernama lengkap Anna Sophie Cecilia Kalogeropoulos itu berasal dari keluarga Yunani yang pindah ke Amerika Serikat. Maria lahir di New York, pada 2 Desember 1923. Debut pertama Maria Callas, saat ia berusia 15 tahun. Ia berlatih vokal kepada Elvira de Hidalgo, seorang penyanyi yang berkarakter coloratura soprano (jenis suara sopran opera yang gesit mengacu ornamen melodi yang rumit).

Setelah memulai debut di Yunani, karier internasional Maria Callas melejit pada 1947. Saat itu ia memainkan peran utama dalam pementasan La Gioconda, opera karya Amilcare Ponchielli. Mengutip Warner Classics, kritikus musik memuji gaya bernyanyi Maria Callas, ia mampu menjangkau suara yang tinggi juga berbakat untuk drama. Maria Callas pun terus berkembang menjadi diva.

Maria Callas mampu membawakan karakter yang diperankan menjadi hidup dengan keahliannya dalam mewarnai nada dan menghayati kedalaman lirik. Ia menghidupkan kembali kekayaan repertoar bel canto (keindahan vokal), khususnya Bellini dan Donizetti. Maria makin berjaya pada era 1950-an di semua gedung opera Italia.

Pada penghujung tahun 1959 ia menjauh dari panggung pertunjukan. Saat itu bermula ketika ia mengenal Aristoteles Onassis, yang kelak menjadi kekasihnya. Perjalanan kisah mereka membuat Maria Callas mengurangi pementasan. Pada 1965, kariernya di panggung opera makin sedikit, sehingga ia hampir tak pernah lagi rutin pementasan. Walaupun begitu, Maria Callas masih sempat menjalani serangkaian pementasan di Eropa, Amerika Utara, Jepang, pada 1974. Di akhir kisah hidupnya, ia hidup menyendiri. Maria Callas meninggal karena serangan jantung di Paris, pada 16 September 1977.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *